»
Suara Redaksi

Mengapa Pakai Istilah “Pemuas Jiwa”

Apakah situs ini mengenai pengembangan diri? Ya, betul. Namun, kami mengemasnya dengan istilah “pemuas jiwa”. Dengan istilah ini, pengembangan diri yang kami tuju adalah yang memenuhi kebutuhan jiwa. Ini alasan pertama.

Alasan kedua, dengan tampil bergaya majalah hiburan untuk orang banyak, kami menghendaki istilah yang relatif lebih menyenangkan. Namun, kami juga tak ingin sekadar menjadi majalah hiburan biasa. Kami ingin menghadirkan majalah online yang “ringan tapi berbobot”.

Alasan ketiga, kami ingin tampil secara khas, lain dari yang lain. Saat ini, istilah pengembangan diri sudah teramat sering digunakan. Namun istilah “pemuas jiwa” masih jarang dipakai, bukan?

Istilah “pengembangan diri” kelihatannya terkesan akademis, seolah-olah hanya untuk orang-orang yang berpendidikan tinggi. Sedangkan istilah “hiburan” menyiratkan “main-main” atau “kurang berbobot”.

Lantas, sebagai jalan tengah, suara redaksi Sanggar Jiwa lebih condong pada istilah “pemuas jiwa”. Istilah “pemuas” menggantikan “hiburan”, sedangkan “jiwa” merupakan pengganti dari “pengembangan diri”.

Dengan demikian, kami harap isi majalah online ini “lezat” dan mudah dicerna oleh banyak pembaca. Namun, kami harap pula bahwa di dalamnya terkandung “gizi” dan inspirasi yang bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Suara Redaksi, Majalah Hiburan, Majalah Online, Pemuas Jiwa

Mengapa Pakai Istilah “Pemuas Jiwa”

Penulis: Ma Sang Ji ~ Hakcipta oleh Penulis ~ Dilarang menyalin atau mempublikasikan artikel ini tanpa seizin Penulis

About Siluman Idiot

Ma Sang-ji (마상지): a business woman, MFA in Information Design and Visualization

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar